Jumat, 08 Agustus 2014

"Jilboobs" yang Kian Ramai di Perbincangkan Sosial Media

Ilustrasi / Jilboobs
Istilah ‘Jilboobs’ belakangan ini muncul di media sosial dan menjadi keprihatinan dari berbagai kalangan terutama para jilbaber, bahkan MUI. Jilboobs sendiri merupakan plesetan dari jilbab, namun diganti dengan kata ‘boobs’ yang berasal dari bahasa Inggris bermakna “payudara” atau “orang dungu/bodoh”.

Asal mula istilah tersebut muncul karena maraknya fenomena wanita yang mengenakan jilbab, namun baju yang dikenakan sangat ketat hingga bentuk payudaranya terlihat jelas. Jilbab yang dikenakan pun tampak seperti sengaja dipendekkan agar tak menutupi bagian dada mereka.

Ini jelas tidak sesuai dengan prinsip dasar memakai jilbab atau hijab sebagai penutup aurat. Dalam Islam, memakai jilbab adalah kewajiban bagi wanita muslimah, agar perhiasan mereka tak tampak oleh pria yang bukan mahrom.

Ada beberapa syarat dalam memakai jilbab dan busana sesuai syar’i yaitu, tidak membentuk lekuk tubuh alias longgar, bahan kain tak boleh menerawang atau tembus pandang, jilbab terulur hingga menutupi dada. Aurat wanita pun harus sempurna tertutup dengan busana dan jilbabnya kecuali wajah dan telapak tangan.

Adanya fenomena jilboobs pasti mengundang resah dan protes dari kalangan pengguna jilbab yang memang berniat untuk menjalankan perintah agama dan menutup aurat dengan benar, sebab dinilai sangat menghina dan menjatuhkan nama baik jilbaber dan wanita muslimah umumnya.

Sebaiknya para wanita muslim yang masih saja ingin mengumbar keindahan lekuk tubuhnya, agar kembali mempelajari cara berpakaian yang baik dan benar menurut ajaran Islam, agar istilah penghinaan ‘jilboobs’ dapat dihilangkan.

Berjilbab niatkan untuk melaksanakan perintah Alloh SWT yaitu menutup aurat. Bukan sekedar mengikuti tren atau bahkan berniat menjatuhkan Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar