Senin, 11 Agustus 2014

Hijab bodi Ketat yang disebut Jilboobs

Jilboobs amoy
Jilboobs atau gabungan dari 'jilbab' dan 'boobs' atau payudara adalah sebutan untuk gaya memakai jilbab atau kerudung namun sebagai pakaiannya adalah yang ketat hingga memperlihatkan lekuk payudara. Model pakaian yang seperti ini tentu tidak bisa dikatakan sebagai busana muslim.
Tren berpakaian ini kini tengah ramai diperbincangkan di jejaring sosial seperti facebook. Sebuah account bernama Jilboobs Komunitas bahkan muncul dan menampilkan foto-foto kaum hawa yang mengenakan pakaian model ini.

Berpakaian ternyata bukan hal sesederhana mengancingkan baju atau memakai topi. Mereka yang tak berefleksi mengenai fesyen rentan untuk dimakan tren tanpa sadar akan kekosongan makna berpakaian, larut dalam buaian sensasi gaya sesamanya. Apa alasan dibalik fenomena yang satu ini juga bisa beragam dan kompleks.

Jilboobs Komunitas sepertinya dibuat untuk memasang foto-foto mereka yang ketahuan mengenakan jilboobs. Entah untuk tujuan sekedar menginformasikan atau mempermalukan, namun ini semakin terang memberitahu khalayak umum kalau tren berpakaian seperti ini sedang marak di kalangan perempuan muda saat ini.

ini contoh apa yang di sebut jilboobs




Minggu, 10 Agustus 2014

Jilboobs, jilbab salah gaul atau apa?

jilbab salah gaul
Istilah jilboobs, dari kata jilbab dan boobs alias dada, lebih merupakan sindiran untuk mereka yang berjilbab tapi memperlihatkan aurat.

Bagaimana hukum pemakaian jilboobs atau jilbab gaul menurut agama Islam dan bagaimana pandangan sosiolog yang menganalisi tren itu berdasar perspektif sosiologis?

“Remaja itu sangat gandrung fashion, dan kreatif. Jadi kreatif itu sendiri melihat tren pakai jilbab tengah menjadi tren, artis-artis lain pakai,” kata Musni, Sosiolog UIN Syarif Hidayatullah seperti dilansir Merdeka.

Walau sudah memakai hijab, namun banyak di antaranya yang ingin tetap menonjolkan bagian-bagian yang dianggap memiliki kelebihan. Hal itulah yang kemudian membuat remaja perempuan masih memilih pakaian-pakaian ketat.

“Kemudian sisi-sisi erotis tetap ditonjolkan untuk menarik perhatian lawan jenis. Ini terjadi di kota-kota besar di tengah kebebasan berekspresi, memakai pakaian modis dari berbagai jenis muncul kreasi-kreasi baru,” tandasnya.

Dengan berjalannya waktu, pakaian hijab yang dikenakan kaum remaja ini mendapat protes keras dari penganut konvensional. Mereka berpandangan, jilbab seharusnya dipakai untuk menutup aurat, bukan sekedar pakaian modis atau menarik perhatian lawan jenis. Musni pun berharap para pengguna Jilboobs memperbaiki gaya busana sesuai syari.

“Sebaiknya tidak menonjolkan hal-hal yang bisa memancing birahi dari laki-laki,” paparnya.

Pandangan agama Islam

Jilboobs atau jilbab gaul menurfut pandangan agama pernah disampaikan oleh Ust. Abu Rufaid Agus Suseno, Lc sebagaimana dikutip Sakinah.

Disebutkannya, kesadaran memakai jilbab telah mulai tumbuh di kebanyakan wanita muslimah di Tanah Air kita. Memakai jilbab sudah bukan merupakan barang aneh atau terlarang di tempat kerja. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan terbukanya era globalisasi, banyak sekali dari wanita muslim yang ingin berpakaian syar’i, mereka ingin memakai jilbab, tapi mereka juga ingin tampil modis dan cantik. Mereka memakai jilbab karena mengikuti trend atau agar terlihat “Islami”, terlihat lebih anggun dan cantik, atau hanya ikut-ikutan saja. Maka mereka pun lebih mementingkan faktor keindahannya, keanggunan dan gaya, TANPA MEMPEDULIKAN SUDAH BENAR ATAU BELUM JILBAB YANG DIGUNAKANNYA.

Tak pelak, kita dapatkan seorang wanita muslim mengenakan kerudung yang menutupi kepala dan rambutnya, namun berpakaian tipis dan transparan, atau ketat sehingga menampakkan lekuk tubuhnya. Contohnya, kepala dibalut kerudung/jilbab, tapi berbaju atau berkaos ketat, bercelana jeans atau legging yang mencetak lekuk tubuhnya.

Fenomena inilah yang mulai menjamur dan membingungkan kebanyakan orang awam, sebagian mereka berkomentar “MASIH MENDING PAKAI JILBAB GAUL DARIPADA GAK PAKE SAMA SEKALI!!” Yang lain berkomentar, “LHO, INI KAN MASIH DALAM TAHAP BELAJAR?!”, “YANG UDAH PAKE JILBAB DIKOMENTARIN TERUS, TAPI GIMANA SAMA WANITA YANG PAKE BIKINI? KOK GAK DIKOMENTARIN?” Dan komentar lainnya yang terkesan benar, tapi sejatinya sangat-sangat jauh dari kebenaran. Karena seorang muslim dituntut untuk menjalankan agama secara kaffah (total dan sempurna).

BAGAIMANA ISLAM MEMANDANG HAL FENOMENA INI?

ADAKAH DOSA DI BALIK JILBAB GAUL?

Jikalau kita cermati, jilbab yang dipakai oleh wanita muslimah itu bermacam-macam. Bisa kita bagi secara umum menjadi 3 macam jilbab, yaitu:

- Jilbab besar,

- Jilbab biasa,

- Jilbab gaul atau jilbab “funky bin jilbab nyekek leher” saja

Simak penjelasannya satu-persatu

- Jilbab besar adalah jilbab syar’i, yaitu jilbab yang menutup seluruh aurat, tidak menjadi perhiasan dan pusat perhatian, tidak tipis, tidak ketat, tidak menyerupai lelaki, tidak menyerupai wanita-wanita kafir, tidak berparfum dan bukan termasuk pakaian syuhrah. Pakaian syuhrah adalah setiap pakaian yang dipakai dengan tujuan untuk meraih popularitas di tengah-tengah orang banyak, baik pakaian tersebut mahal (yang dipakai seseorang untuk berbangga dengan dunia & perhiasannya) maupun pakaian yang bernilai rendah (yang dipakai seseorang untuk menampakkan kezuhudannya dan dengan tujuan riya’). (Imam Asy Syaukani dalam Nailul Athar II/94)

- Adapun jilbab biasa adalah sama dengan di atas, namun dengan ukuran yang sedang, tidak sebesar jilbab di atas. Hukum jilbab seperti ini adalah tidak mengapa, asal sifat-sifat yang ada pada jenis pertama (menutup seluruh aurat, tidak menjadi perhiasan dan pusat perhatian, tidak tipis, tidak ketat, tidak menyerupai lelaki, tidak menyerupai wanita-wanita kafir, tidak berparfum dan bukan termasuk pakaian syuhrah) masih bisa dipertahankan.

- Sedangkan jilbab gaul adalah jilbab yang lagi booming sekarang ini. Contoh-contohnya:

Ada yang memakai kerudung dengan bawahan rok yang hanya sebetis/ malah kain yang dipakai berbelah di depan (split), ada yang hanya mengikatkan kerudung pada kepala tanpa menutup dada, ada yang memakai bawahan hanya ngepas pada mata kaki dan tanpa kaos kai, ada juga yang memakai baju berlengan panjang hingga pergelangan tangan tanpa decker/kaos tangan, sehingga jika diangkat tangannya maka akan terlihat perhiasan yang ada di tangannya, ada yang pakai kerudung tapi untaian rambutnya lebih panjang daripada kerudungnya ada yang pakai kerudung “saringan tahu” karena saking tipisnya sehingga rambut dan ikat rambutnya terlihat jelas, ada yang pakai jilbab dengan corak warna yang mencolok sehingga bisa mencuri perhatian sekitar terutama laki-laki. Ada yang menghiasi jilbab dengan renda dan asesoris yang mencolok seperti bros, yang terakhir, ada yang jilbab “nyekek leher” lalu luarnya ditambah kerudung/kain yang berbeda warna dengan yang di dalam, yang terlihat seperti “Biarawati Nasrani” …wal iya dzubillah.

Bagi wanita muslimah yang memakai jilbab jenis ketiga ini, apakah bisa dikatakan sudah cukup dan lebih “mending” dan baik daripada yang tidak pakai sama sekali?

Sabtu, 09 Agustus 2014

Jilboobs Ngeri-Ngeri Sedap Di Mata Kaum Adam

Model Jilboobs
Jilboobs ngeri-ngeri sedap di mata kaum Adam - Setiap kaum adam pastilah punya selera untuk memilah setiap perempuan baik itu dalam segi cara berpakaian, pada saat ini giliran busana jilboobs (pakaian hijab dengan mengenakan pakaian ketat sehingga memperlihatkan bentuk payudaranya), Pada era saat ini fashion jilboobs lagi booming dikalangan media sosial serta semakin beragam dan menarik perhatian para kaum adam.

Apalagi dengan adanya tren fashion para perempuan muslim yang menggunakan jilbab. Sudah bisa Anda lihat di berbagai tempat umum, pengguna hijab saat ini semakin bertambah dan bervariasi dengan tetap menggunakan pakaian muslim yang menutupi seluruh tubuh.

Namun, tren fashion para perempuan muslim menjadi buruk karena munculnya fenomena Jilboobs. Beberapa dari Anda banyak yang tak mengetahui fenomena Jilboobs, tapi tidak untuk para pengguna sosial media (Sosmed) seperti Twitter dan Facebook.

Jilboobs adalah gabungan kata jilbab dan boobs ‘payudara’. Jilboobs merupakan tren berpakain jilbab dengan memakai baju ketat sehingga payudara terlihat sangat menonjol.

Jilboobs berawal dari sebuah akun Facebook bernama Jilboobs Community. Akun tersebut menuliskan “indahnya saling berbagi, nb: di olah dari berbagai sumber” sebagai deskripsi akun Jilboobs. Akun yang sudah memiliki tiga ribu lebih likes ini sudah mengunggah 26 foto yang di posting pada 29 Januari 2014.

Foto-foto yang diunggah dalam akun tersebut menampilkan perempuan berhijab dengan pakaian lengan pendek, 3/4 maupun pakaian lengan panjang ketat yang membentuk tubuhnya hingga menonjolkan bagian dadanya.

Postingan tersebut mendapat ratusan like dari pengguna Facebook dan juga banyak mendapat komentar pro dan kontra dari onliner. Namun onliner lebih banyak yang menentang adanya Jilbobs dalam tren fashion pengguna jilbab.

Seperti Tweeple dengan akun ‏@E_Mylk yang membuat ciapan perempuan muslim itu tidak memperlihatkan auratnya, “Fenomena jilbobs, pake kerudung tapi, meninjol. Harusnya menutup aurat, bukan membungkus“, tulisnya.

Adapun akun @atengsoktau yang memberi saran agar para pengguna hijab berhati-hati dalam memposting foto di situs sosmed, “Ngerinya ada akun share foto #jilbobs jogja ceritanya, dan foto yang di share kek pernah kenal gitu, tiati aja deh buat kaum hijabers“.

Jilbab kini fungsinya tak hanya untuk menutupi bagian tubuh dengan tujuan sebagai pelindung dan menjaga aurat. Tapi jilbab banyak dikreasikan dengan mengikuti fashion yang sedang berkembang saat ini.

Jumat, 08 Agustus 2014

"Jilboobs" yang Kian Ramai di Perbincangkan Sosial Media

Ilustrasi / Jilboobs
Istilah ‘Jilboobs’ belakangan ini muncul di media sosial dan menjadi keprihatinan dari berbagai kalangan terutama para jilbaber, bahkan MUI. Jilboobs sendiri merupakan plesetan dari jilbab, namun diganti dengan kata ‘boobs’ yang berasal dari bahasa Inggris bermakna “payudara” atau “orang dungu/bodoh”.

Asal mula istilah tersebut muncul karena maraknya fenomena wanita yang mengenakan jilbab, namun baju yang dikenakan sangat ketat hingga bentuk payudaranya terlihat jelas. Jilbab yang dikenakan pun tampak seperti sengaja dipendekkan agar tak menutupi bagian dada mereka.

Ini jelas tidak sesuai dengan prinsip dasar memakai jilbab atau hijab sebagai penutup aurat. Dalam Islam, memakai jilbab adalah kewajiban bagi wanita muslimah, agar perhiasan mereka tak tampak oleh pria yang bukan mahrom.

Ada beberapa syarat dalam memakai jilbab dan busana sesuai syar’i yaitu, tidak membentuk lekuk tubuh alias longgar, bahan kain tak boleh menerawang atau tembus pandang, jilbab terulur hingga menutupi dada. Aurat wanita pun harus sempurna tertutup dengan busana dan jilbabnya kecuali wajah dan telapak tangan.

Adanya fenomena jilboobs pasti mengundang resah dan protes dari kalangan pengguna jilbab yang memang berniat untuk menjalankan perintah agama dan menutup aurat dengan benar, sebab dinilai sangat menghina dan menjatuhkan nama baik jilbaber dan wanita muslimah umumnya.

Sebaiknya para wanita muslim yang masih saja ingin mengumbar keindahan lekuk tubuhnya, agar kembali mempelajari cara berpakaian yang baik dan benar menurut ajaran Islam, agar istilah penghinaan ‘jilboobs’ dapat dihilangkan.

Berjilbab niatkan untuk melaksanakan perintah Alloh SWT yaitu menutup aurat. Bukan sekedar mengikuti tren atau bahkan berniat menjatuhkan Islam.